Sistim pemerintahan Gampong Alue Sungai Pinang sudah dibangun sejak zaman dahulu, dimana fungsi pemerintahan masih sangat kental dengan budaya lokal, yaitu pemerintahan yang mengedepankan nilai-nilai islam sebagai prinsip pembangunan. Keberadaan meunasah merupakan sebuah simbol sekaligus kekuatan untuk membicarakan setiap persoalan masyarakat, mulai dari masalah pertanian, ekonomi, pendidikan sampai masalah pelayanan kepada masyarakat, dari sini pemerintah membicarakan strategi pembangunan.
Meunasah ini pula sebagai tempat awal perkembangan sistim pemerintahan Alue Sungai Pinang. Pada awal pembentukan pemerintahan secara formal, Alue Sungai Pinang dipimpin oleh seorang Keuchik yang diantu oleh perangkat gampong yang pada masa itu terdiri dari keuchik dan para kepala utusan tuha peut sebagai badan permusyawaratan gampong sudah mulai berfungsi pada zaman dahulu dan penyelenggaraan pemerintah oleh tuha peut masih sangat kental dengan adat istiadat.
Periode kepemimpinan pemerintah Alue Sungai Pinang (tuha peut, keuchik) dan struktur pemerintahan yang ada berdasarkan informasi sejarah sejak sebelum kemerdekaan indonesia sampai dengan tahun2017